Sosial Media atau Media Sosial

Sebelum berbicara lebih jauh, saya hanya ingin mengatakan sekaligus mengingatkan: masalah bahasa itu penting, jangan disepelekan.

Biasakanlah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, mulai dari hal yang terkecil. Jika bahasa lisan sulit, mulailah dari bahasa tulis, semisal saat meng-update status. Kemarin saya membaca pengumuman tentang Writing Challange–ajang pelatihan menulis mingguan–di Facebook. Kata dalam akun tersebut, tema minggu ini adalah Sosmed yang merupakan akronim dari sosial media.

Sepengetahuan saya, frasa ‘sosial media’ adalah kata serapan secara informal dari bahasa Inggris; social media. Hanya saja penyerapan tersebut tidak memperhatikan perbedaan struktur antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Maka, dengan tegas saya katakan, yang benar adalah Media Sosial (Medsos) bukan Sosmed.

Berikut akan coba saya paparkan alasannya.

Struktur kata dalam bahasa Inggris berpola MD= Menerangkan–Diterangkan. Artinya, jika ada kata benda dan kata sifat yang berurutan dalam satu frasa atau kalimat, maka yang didahulukan adalah kata sifatnya yang menerangkan, setelah itu baru kata benda yang diterangkan. Contohnya seperti frasa beautiful girl, new handphone dan juga social media.

Adapun struktur kata dalam bahasa Indonesia berpola DM= Diterangkan–Menerangkan. Jika dalam satu frasa atau kalimat terdapat kata sifat dan kata benda, maka yang didahulukan adalah kata benda (yang diterangkan), baru setelah itu kata sifat (yang menerangkan). Untuk contohnya, kita bisa lihat frasa ‘beautiful girl’ tidak diartikan ‘cantik cewe’, melainkan kebalikannya: cewe cantik. Begitupula dengan ‘new handphone’ yang diterjemahkan menjadi ‘telepon baru’.

Saya kira sudah cukup jelas, kenapa penyerapan frasa ‘social media’ dalam bahasa Indonesia menjadi ‘media sosial’.

‘Medsos’ adalah hasil dari penyerapan yang dilakukan dengan kaidah yang benar. Dan, perlu diketahui juga bahwa ‘penyerapan’ itu hanyalah cara terakhir setelah bahasa Indonesia, bahasa Melayu, dan bahasa-bahasa daerah di Nusantara, sudah tak sanggup lagi memasok kata yang tepat. Jadi, karena ‘Medsos’ lahir sudah sebab terpaksa, maka jangan semakin diperparah dengan menggantinya menjadi ‘Sosmed’.


Tulisan ini sebenarnya tidak dimaksudkan untuk ngrusuhi para peserta Writing Challenge dengan mengklaim sebagai pengantar atau sejenisnya, juga tidak diniatkan untuk menghakimi pengusul tema WC: Sosmed–yang menurut saya lebih tepat Medsos (meskipun ada wacana temanya mau diganti menjadi valentine. Simpel saja, saya itu hanya ingin (1) memberi masukan tema–bukan memaksa lo, dan (2) promosi blog baru saya, dan ini yang terpenting.

Sekian, semoga bermanfaat. Terimakasih sudah membaca. (Baihaqi Annizar)

2 Comments

Tinggalkan komentar